Oleh :
Wahyu Triono KS ( Ketua Umum HMI Cabang Medan Periode 1998-1999.
Jakarta, harian24news.id-Untuk apa menjadi Presidium MN KAHMI, apa yang dicari dan apa yang hendak dilakukan oleh Para Calon Presidium KAHMI pada Munas KAHMI yang akan diselenggarakan di Palu pada 24-26 November 2022?
Beberapa waktu yang lalu pertanyaan itu datang dari WhatsApp seorang senior yang baik dan menjadi bagian dari keluarga kami yang tergabung dalam jalinan SilaturaHMI dan ikhtiar bersama membangun informasi dan literasi yang baik untuk negeri.
Tulisan ini adalah sedikit jawaban singkat saya yang menjadi pokok-pokok pikiran awal untuk tulisan yang lengkap sebagai sumbang saran dalam menghadapi Munas KAHMI di Palu.
Dengan doa yang tulus dan ikhlas kita semua keluarga besar Alumni HMI dan keluarga besar HMI di seluruh dunia mendoakan semoga saja niat baik para calon Presidium MN KAHMI sebanyak 40 orang yang sudah ditetapkan sebagai Calon Presidium oleh Panitia seleksi adalah mereka-mereka yang luar biasa dan hebat-hebat dengan segudang prestasi, jabatan yang tinggi, kompetensi, keunggulan, keagungan dan kemuliaan yang dimiliki tersebut, maju dalam pencalonan sebagai Presidium MN KAHMI adalah dalam rangka pengabdian dan menjadi jembatan emas bagi adik-adik di HMI merealisasikan Tujuan HMI: “Terbinanya insan akademis, pencipta, pengabdi yang bernafaskan Islam dan bertanggungjawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah SWT”
Dengan demikian para calon Presidium MN KAHMI tersebut adalah merupakan Alumni HMI yang dengan kesungguhan, pengabdian untuk meluangkan waktu, pikiran, tenaga, daya upaya dan dana untuk terwujudnya 5 kualitas Insan Cita yang dilaksanakan oleh Kader HMI dan Anggota KAHMI, yaitu kualitas insan akademis, kualitas pencipta, kualitas insan pengabdi, kualitas insan yang bernafaskan islam, dan Kualitas Insan Bertanggungjawab Atas Terwujudnya Masyarakat Adil Makmur Yang Diridhoi Allah SWT.
Hal penting lainnya adalah dalam upaya mewujudkan esensi kepemimpinan sebagai khalifatullah fil ard dan Hamba Allah yang senantiasa tunduk dan patuh pada hakikat untuk memakmurkan bumi.
Selebihnya pesan moral saya secara pribadi kepada para senior dan Alumni HMI yang tengah diberikan kesempatan dan amanah nantinya dari para peserta MUNAS KAHMI di Palu adalah bahwa:
“Kemenangan perjuangan pada hakikatnya tidak semata-mata karena tempat yang diduduki cukup banyak, atau kekuasaan ada di tangan. Tetapi hakikat kemenangan ialah apabila semua itu dipergunakan untuk menolong dhuafa dari nasibnya yang malang. Keluh mereka dapat terbujuk, air mata disapu dari muka, tangan yang menadah mengadukan nasib kepada Tuhan disambut dengan bimbingan: bila semua ini berganti dengan wajah baru sampai si lemah terlepas dari penderitaannya, di sinilah baru kita merasakan kemenangan baru kita peroleh”. [Muhammad Natsir].
Perenungan yang begitu dalam ini setidaknya agar kekuasaan politik dan kenegaraan (Al-mulk) dan kekuasaan kepemimpinan sebagai Presidium MN KAHMI yang dimiliki oleh siapa pun yang ingin menjadi pemimpin sejati dan hakiki kelak tidak akan membawa kepada kehinaan dan penyesalan di kemudian hari sebagaimana kata Nabi, “Sesungguhnya kalian nanti akan sangat berambisi terhadap kepemimpinan, padahal kelak di hari kiamat ia akan menjadi penyesalan.” [HR Bukhari].