Teks Foto:Kuburan di atas pohon di Tomok, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara akan menjadi magnet bagi wisatawan. (Nuel Surbakti)
Samosir, harian24news.co – Samosir ada objek wisata Kuburan di Atas Pohon tepatnya terletak di Lumban Sijabat, Tomok, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir, Provinsi Sumatera Utara. Objek wisata bersejarah ini diharapkan menjadi magnet bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.
Bupati Samosir, Rapidin Simbolon ketika menandatangani prasasti objek bersejarah itu menyampaikan, kuburan di atas pohon akan menambah objek wisata potensial di Kabupaten Samosir. “Pasti akan menambah kunjungan wisata domestik maupun luar negeri,” ujarnya.
Ia berharap agar masyarakat dan Kelompok maupun pemangku adat semuannya Sadar kuburan di Samosir ini sangat memanjakan pengunjung yang datang di lokasi tersebut.
Menurut warga sekitar, kuburan di atas pohon ini merupakan warisan budaya marga Sijabat.
” Sebenarnya makam diatas pohon ini adalah Raja Oppu Siuluan atau Oppung Gasal, anak kesayangan dari Raja Oppu Datu,” ujar salah satu Warga bermarga Sijabat.
Tambah Sijabat, sebelumnya ini makamnya keturunan ke-17 Raja Oppu Datu, yang pada kala itu disaksikan oleh seluruh warga sekitar.
” Makam itu sudah dibangun sekira 450 tahun yang lalu, Raja Oppu Datu membangunnya untuk mengenang anaknya Raja Oppu Siuluan. Ceritanya dari dahulu sampai saat ini, bahwa Raja Oppu Siuluan melakukan sesuatu yang bertentangan dengan adat istiadat setempat. “Ia jatuh cinta dengan istri seorang raja,” ujarnya Sijabat kepada Wartawan.
Masih katanya, Lalu, akibat perbuatan yang dinilai bertentangan dengan adat itu, sang Raja melaporkan kepada orangtuanya Raja Oppu Datu. Namun, Raja Oppu Datu tidak percaya atas tuduhan yang disampaikan kepada anak kesayangannya.
Untuk membuktikan kebenarannya, Raja Siopat Ama yakni Sidabutar, Sijabat, Siadari dan Sidabalok bersepakat membuat pengadilan menurut adat Batak.
Ketika itu digunakan senjata sakti Bodil Simadang-adang milik Raja Oppu Datu, dipercaya dapat mengejar orang yang dinyatakan bersalah.
Karena kesaktian senjata “bodil simadangadang”, peluru dari bodil itu mengenai Raja Oppu Siuluan walaupun dia telah bersembunyi.
Maka untuk mengenang kematian anak kesayangannya, Raja Oppu Datu memerintahkan untuk melaksanakan sebuah acara pemakaman.
Raja Oppu Siuluan dikubur dalam sebuah peti batu, di sekitarnya ditanami pohon hariara. Sekitar 350 tahun yang lalu, tumbuh pohon bintatar dan jajabi di dekat peti. “Seiring berjalannya waktu, peti tersebut terangkat di atas ketiga pohon itu,” tutur Luhut Sijabat.
Luhut yang juga Ketua Pokdarwis Sauduran mengatakan, lokasi objek wisata yang unik itu langsung bisa ditempuh setelah menyeberang dari Ajibata. “Sangat mudah akses ke lokasi,” pungkasnya. (Nuel)