Makna Keistimewaan Asyura Dihari Ke-10 Pada bulan Muharam

 

Teks Foto : “Ketua FSU Sumut : Ir.Suseno Arto WP dan Keluarga.(harian24news.online/Syahril)

 

 

 

Binjai,harian24news.online-

Bulam Muharam adalah Bulan yang dimulaikan oleh Allah SWT, karena adanya Hari ke-10 dibulan Muharam, selain memiliki keistimewaan, malam 10 Asyura juga memiliki makna dan sejarah untuk umat muslim.

 

Karena kemuliyaan pada hari Asyura terdapat beberapa amalam yang dianjurkan oleh Allah SWT, hal ini diterangkan oleh Ketua Forum Silaturahmi Umat (FSU) Sumut Ir.Suseno Arto,WP.

 

Saat bincang-bincang tentang makna dihari ke-10 Muharam kepada awak media dirumah Aspirasi Umat, Perumaham Brengam, Kelurahan Berngam, Kecamatan Binjai Kota, Kota Binjai Sumut, Minggu malam,(30/8/20).

 

” Tanggal 10 Muharam adalah merupakan hari bersejarah dalam Islam, banyak peristiwa besar terjadi, karena didalamnya banyak Fadhilah-Fadhilah dan keutamakan yang tidak ada dibulan lainnya.”

 

“Adapun peristiwa besar yang terjadi diantara diterimanya taubat Nabi Adam AS, kemudian peristiwa diselamatkannya Nabi Musa dari kejaran Fir’aun dilaut merah.”

 

“Diampuninya dosa Nabi Muhammad SAW sebelum dan sesudahnya dan diselamatkannya Nabi Nuh dari bencana banjir bandang yang besar.

 

“Selain dari peristiwa tersebut, ada doa amalam yang dianjurkan yang bisa dilakukan pada hari raya Asyura dihari 10 Muharam yaitu, Doa Asyura, Doa ini yang paling banyak dibaca ditanggal 10 Muharam, atau Hari Raya Asyura.”

 

” Kemudian Puasa Asyura, Dzikir memohon perlindungan kepada Allah SWT, kemudian Dzikir pujian kepada Allah SWT, dan Dzikir Mohon keselamatan pada Allah SWT.”

 

” Selain itu 10 Muharam juga merupakan Hari Raya atau Lebaran Anak Yatim, atau istilah disebut Idul Yatama (Hari Raya Anak Yatim), sebab pada saat itu banyak orang yang memberikan perhatian dan santunan kepada mereka.”

 

“Sebab dalam sebuah hadist disebutkan bahwa Rasulullah SAW sangat menyayangi anak yatim, beliau lebih menyayangi lagi pada hari Asyura (tanggal 10 Muharam).”

 

“Dimana pada tanggal tersebut beliau menjamu dan bersedekah dan bukan hanya kepada anak yatim saja, tapi juga keluarga.” Jelas Ir.Suseno Arto WP.(Syahril)

 

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *