Teks Foto : Ketua Forum Silaturahmi Umat (FSU) Sumut Ir.Suseno Arto WP saat diabadikan bersama sahabatnya(harian24news.online/Syahril)
Binjai,harian24news.online-Maulid Nabi Besar Muhammad SAW diperingati setiap 12 Rabiul Awal dari penanggalan Hijriyah, atau jatuh pada hari Kamis (29/10/20), perayaan ini berkembang di masyarakat setelah wafatnya Nabi.
Meskipun perayaan tahun ini kita dihadapkan dalam kondisi Pandemi Covid-19, namun sebagai umat Islam, dalam jalani misi kenabian,kita tetap semangat untuk memperingatinya.
Misi yang dimaksud yaitu semangat kebebasan dari keterdindasan, baik dari kemiskinan, kebodohan maupun dari keterbelakangan.
Sebagai umat Islam, jadikanlah peringatan Maulid tahun ini, sebagai momentum diri untuk mentauladani sifat dan akhlak yang mulia Nabi besar Muhammad SAW untuk meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah SWT.
Sikap menteladani sudah menjadi kewajiban bagi kita untuk berbuat dan beramal sholeh kata Ketua Forum Silaturahmi Umat (FSU) Ir.Suseno Arto WP, Kepada awak media Kamis malam (29/10/20) saat bincang-bincang di Binjai.
Dijelaskan Suseno,memperingati Maulid Nabi besar Muhammad SAW semata-mata untuk mengenang warisan atau peranan Nabi semasa hidupnya.
Nabi telah mewarisi dan meninggalkan kepada kita Alqur’an, Hadist serta Sunnah,oleh karena itu akhlak menjadi hal utama yang sangat penting untuk diperbaiki.
Sejarah mencatat, Nabi adalah salah satu sosok yang paling berpengaruh dalam sejarah umat manusia, hikmah Maulid nabi yang paling utama adalah teladan.
Beliau adalah manusia seperti kita, tapi ada sisi dalam dirinya yang tidak kita miliki, sisi inilah yang harus diikuti oleh umat muslim.
Ada hal utama dalam peringatan Maulid Nabi, pertama syukur, kita harus bersyukur dengan hadirnya Nabi di muka bumi ini, untuk itu kita harus lakukan pujian kepada dirinya.
Kemudian Tholabul ilmi, Tholabul ilmi ini adalah setiap memperingati Maulid Nabi pasti ada pengajian, hal ni adalah momen dalam mengembangkan pengetahuan, hal ini menjadi semangat tersendiri bagi diri kita sebagai umat muslim.
Selain dari pada itu adalah hikmah teladan, Nabi sebagai tuntunan bagi kita sebagai umatnya dalam menuju kepada Allah SWT terang Ir.Suseno Arto WP.(Syahril)