Teks Foto: Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Pemuda Mahasiswa Kota Binjai saat lakukan aksi Demo digedung DPRD Binjai.(harian24news.online/Syahril)
Binjai, harian24news.online-
Setelah Jumat kemarin mahasiswa Binjai melakikan aksi Demo ke DPRD Binjai, terkait dengan di sahkannya Undang-Undang Cipta Kerja oleh DPR-RI.
Kini Mahasiswa Binjai yang tergabung dalam Aliansi Pemuda Mahasiswa Kota Binjai untuk kedua kalinya kembali melakukan aksi serupa ke Gedung DPRD Binjai, Senin (12/10/20).
Ade Rinaldi Tanjung selaku ketua Kordinator Demo dalam orasinya menegaskan agar DPRD Binjai mendukung penolakan UU Cipta Kerja dengan menandatangani isi tuntutan dari mahasiswa.
Dalam aksi demo, mahasiswa sangat kecewa dengan ketidak tegasan sikap dari DPRD Binjai yang belum juga membahas stekmen dari pernyataan sikap dari aksi yang mereka lakukan pada Jumat kemarin tentang tolakan UU Cipta Kerja yang telah disahkan.
“Bapak disini, Bapak menjadi anggota Dewan, Bapak dipilih rakyat kota Binjai, penguasa tertinggi sebenarnya rakyat, Bapak perwakilan kami, ini kami semua penguasa sudah menolak UU.”
“Tapi mengapa Bapak selaku anggota Dewan Perwakilan Rakyat kami, harus membahas terus, jadi dari hari Jumat kemarin sampai sekarang apa saja kerja kalian!!!… teriak Ade Rinaldi Tanjung.”
Situasi semakin memanas, semula aksi demo yang dihadiri oleh Ketua DPRD Binjai H.Noor Sri Syah Alam Putra, Wakil Ketua 2 M.Syarif Sitepu, Joko Basuki, Syahrial, Yudi Pranata, Sawitma dan beberapa anggota lainnya.
Ketua DPRD Binjai tanpa alasan yang jelas tiba-tiba pergi meninggalkan para pendemo, hingga membuat mahasiswa kesal.
Bagaimana ini, Ketua DPR nya cabut entah kemana, padahal kita disini sudah mempersiapkan Stekmen penolakan yang harus ditanda tangani oleh ketua Dewan cetus para mahasiswa.
Menanggapi hal itu sejumlah anggota Dewan mengatakan, bahwa Ketua DPRD Binjai, kondisinya tidak sakit, beliau sedang sakit.
Itu bukan alasan teriak mahasiswa, dari jumat kemarin sampai sekarang mengapa tuntutan kami masih dalam pembahasan terus.
Kami akan tetap berada di gedung dewan, hari ini juga dewan harus bahas sampai selesai, sampai anggota dewan menyatakan sikap ikut mendukung penolakan UU Cipta Kerja ini dengan menandatangani tuntutan kami kata mahasiswa.
H.Hairil anggota DPRD Binjai dari Fraksi PKS dihadapan para mahasiswa mengatakan ketika adek-adek meminta DPRD untuk menolak, maka itu harus disetujui dulu oleh anggota DPR, minimal oleh perwakilan saksi-saksi.
Kemudian anggota lainnya Seperti Joko Basuki dari Fraksi Gerindera menjelaskan secara pribadi kami sudah menerima dokumen atau stekmen yang kami sampaikan, inikan aspirasi, setiap aspirasi siap kami tanpung dan akan kami sampaikan nanti dikementrian dalam negeri.
Apa yang kalian tuntut ini masi dalam pembahasan, sama seperti seperti adek-adek demo kemarin, masi sama diseputaran pembahasan.
Adek-adek juga tidak bisa menekan DPRD untuk ikut-ikutan kami menolak UU Cipta Kerja yang telah disahkan, biar kami membahas dulu, tolong bersabar, jangan kuatir dan jangan curiga terang Joko Basuki.
Adapun pernyataan sikap tuntutan dari mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Pemuda Mahasiswa Kota Binjai yang melakukan Demo kegedung DPRD Binjai ialah menolak disahkannya UU Cipta Kerja.
Kemudian tetap melakukan aksi sampai DPRD Binjai ikut mendukung penolakan UU Cipta Kerja dengan menandatangani tuntutan dari Aliansi Pemuda Mahasiswa Kota Binjai.
Meminta DPRD Binjai untuk mendesak DPR-RI agar mencabut UU Cipta Kerja atau setidaknya merubah subtansi dengan keberpihakan kepada masyarakat khususnya buruh, nelayan dan pihak-pihak lain yang terkena dampak dari UU tersebut.
Presiden harus harus menerbitkan peraturan pemerintah pengganti Undang-undang (PERPRU) untuk membatalkan UU Cipta Kerja atau setidak-tidaknya merubah subtansi atau pasal yang bermasalah pada UU Cipta Kerja tetsebut.(Syahril)