Diduga Prustasi Cintanya Ditolak, Siswa kelas X nekad Gantung Diri

 

Teks. Foto : Jenazah PS ditemukan Warga dalam keadaan tergantung dipohon dengan keadaan kaku. (harian24news.online/Tuti/Linda)

 

 

Binjai, harian24news.online-
Merasa cintanya tak diterima oleh gadis pujaannya alias cintanya ditolak, PS (16) pelajar SMA kelas X warga Desa Namutrasi Kecamatan Sei Bingei Kab. Langkat nekat mengakhiri hidupnya dengan menggantung dirinya di sebatang pohon karet, Selasa (25/2/2020) sekira pukul 6.00 Wib.

Jenazahnya ditemukan warga dengan kondisi leher terjerat seutas tali nilon dan tubuh tergantung pada pohon karet, di areal perladangan tidak jauh dari rumahnya.

Kapolres Binjai, AKBP Romadhoni Sutardjo, saat dikonfirmasi wartawan melalui Kasubbag Humas, AKP Siswanto Ginting, via sambungan telepon seluler, membenarkan kejadian itu.

Menurutnya, jenazah PS ditemukan pertama kali oleh Sopian (41), salah seorang petani warga setempat, sewaktu dia berjalan hendak menuju ladangnya. Korban sendiri ditemukan sudah dalam keadaan kaku dan tidak bernyawa.

“Karena merasa mengenali korban, Sopian pun bergegas memberitahukan temuannya itu kepada Wawan (35), tidak lain paman PS, dan Mulianta Tarigan (55), selaku kepala lingkungan setempat,” ujar Siswanto.

Sebaliknya, begitu kasus itu dilaporkan ke polisi, Kapolsek Seibingai, Iptu Endramawan Sitepu, beserta jajaran anggota opsnal, segera mendatangi lokasi kejadian guna mengumpulkan sokimentasi visual dan keterangan seluruh saksi mata.

Dari situ, polisi segera mengevakuasi korban dari lokasi penemuan, dan selanjutnya membawa jenazah remaja malang tersebut menuju kediaman orangtuanya guna dimakamkan.

“Dari hasil pemeriksaan fisik, tidak ditemukan luka ataupun tanda bekas kekerasan pada jenazah korban. Hal ini cukup menguatkan dugaan, jika korban memang murni meninggal karena bunuh diri,” ungkap Siswanto.

Bersamaan dengan itu, Tim Opsnal Unit Reskrim Polsek Sei Bingai turut mengamankan barang bukti seutas tali nilon yang menjerat leher korban, dokumentasi visual, dan uraian pesan elektronik di telepon seluler korban.

“Berdasarkan keterangan keluarga dan teman korban, serta barang bukti pesan elektronik, ada indikasi korban nekat bunuh diri karena dipicu persoalan asmara,” sebut Siswanto Ginting. (Tuti/linda)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *