Teks. Foto : Cendikiawan Melaya saat diabadikan. (harian24news.id/Ist)
Medan, harian24news.id – Cendekiawan Melayu Sumatera Utara yang terdiri dari para Guru Besar dan Doktor dari berbagai Perguruan Tinggi di Sumatera Utara menyampaikan dukungannya terhadap kebijakan pembangunan Sumatera Utara dalam kepemimpinan Edy Rahmayadi dan Musa Rajeckshah (ERAMAS) yang sebentar lagi akan mengakhiri masa jabatannya.
Hal itu dilakukan sebagai tindak lanjut dari hasil Silaturahim Akbar Masyarakat Melayu Sumatera Utara yang dilaksanakan beberapa waktu lalu di Aula Tengku Rizal Nurdin Jl. Sudirman Medan.
Dalam keterangan dan pernyataan mereka, Sabtu (12/11) bahwa sesuai dengan masa baktinya Edy Rahmayadi bersama Musa Rajeckshah akan mengakhiri masa kepemimpinan sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara pada tanggal 5 September 2023 yang akan datang. Selanjutnya akan ditetapkan Pj Gubernur sampai pada saat pelantikan Gubernur Sumut yang baru hasil Pilkada serentak bulan November tahun 2024.
Dukungan para cendekiawan Melayu tersebut tercetus pada saat dilaksanakan pertemuan para Guru Besar dan Doktor Melayu Minggu 12 November 2022 di Medan. Dalam pertemuan itu para cendekiawan sepakat mendukung seluruh kebijakan Edy Rahmayadi sebagai Gubernur Sumatera Utara sampai berakhir masa baktinya bulan September 2023 mendatang.
Meskipun sisa masa bakti tidak kurang satu tahun lagi, namun terdapat beberapa kebijakan strategis yang patut mendapat dukungan seperti pembangunan Infrastruktur program multiyears yang telah menganggarkan biaya sebesar 2,7 triliun rupiah dan sudah selesai seluruh persiapannya menyangkut perencanaan, pembiayaan dan pelaksanaannya.
Kebijakan ini sangat strategis dan sangat diperlukan masyarakat mengingat fasilitas infrasturktur jalan dan jembatan di Sumatera Utara saat ini memang sangat memerlukan perbaikan. Bila program ini selesai dilaksanakan, para cendekiawan yakin akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat di Sumatera Utara.
Kebijakan strategis lainnya yang dilakukan Edy Rahmayadi ialah pembangunan Unit Sekolah Baru SMA Plus Besitang dan SMK Negeri 1 Pematang Jaya di Kelurahan Kampung Lama, Kecamatan Besitang, Kabupaten Langkat.
Kedua sekolah ini menjadi investasi pendidikan sangat strategis yang nantinya dapat meningkatkan kualitas pembangunan sumber daya manusia di Langkat dan di Sumatera Utara khususnya SMA Plus Besitang karena akan diajar oleh guru-guru pilihan dan akan diikuti para siswa yang telah lulus seleksi. Guna melihat progres pembangunan sekolah tersebut para cendekiawan menyatakan akan melakukan peninjauan ke lokasi kedua sekolah itu.
Para cendekiawan menilai bahwa Edy Rahmayadi adalah sosok yang visioner sebagaimana dapat dilihat dari visi kepemimpinan Edy Rahmayadi bersama Musa Rajeckshah yang tertuang didalam RPJMD Sumut Tahun 2019 – 2023 yaitu Sumatera Utara yang Maju, Aman, dan Bermartabat dengan misi Bermartabat dalam Kehidupan, Politik, Pendidikan, Pergaulan dan Lingkungan.
Visi misi itu menurut para cendekiawan Melayu sangat aktual, fundamental dan implementatif sebagai sebuah arah kebijakan pembangunan di Sumatera Utara sesuai dengan karakteristik daerah. Untuk itu dalam masa lima tahun terakhir kepemimpinan Edy Rahmayadi, para cendekiawan itu berharap agar kebijakan yang tertuang di dalam RPJMD dapat diimplementasikan secara tepat sasaran dan memberikan perhatian khusus kepada wilayah pantai timur yang saat ini tertinggal dalam beberapa aspek seperti bidang pendidikan, ekonomi, pariwisata dan infrastruktur.
Oleh sebab itu para cendekiawan sepakat untuk terus mengawal dan membantu proses pelaksanaan pembangunan dalam era kepemimpinan Edy Rahmayadi bersama Musa Rajeckshah sampai selesai masa tugasnya. Para cendekiawan menyatakan bukan tidak mungkin Edy Rahmayadi dapat melanjutkan kempemimpinannya dan mendapat dukungan dari masyarakat mengingat visi misi yang telah dibangun mempunyai nilai yang sangat baik.
Pertemuan Cendekiawan Melayu itu dipimpin Anggota Komisi X DPR RI Prof. Johar Arifin Husen, Prof. Mohd. Hatta, Prof. Amrin Fauzi, Prof. T. Silvana Sinar, Prof. Agussani, Prof. Khairil Ansari, Prof. Fachruddin Azmi, Prof. Azhar Maksum, Prof. Tarmizi, Prof. Ilmi dan Prof. Sirojusilam. Selain itu juga dihadiri oleh Mayjend.TNI (Purn.) M. Hasyim, Dr. Ismail Effendy, Dr. Sakhyan Asmara, dan Dr. Azizul Kholis. (*)