Teks. Foto: Tokoh Pemuda Kota Binjai Abdin Zaini Sembiring saat diabadikan. (harian24news.id/TIM)
Binjai, harian24news.id- Tokoh Pemuda Kota Binjai Abdin Zaini Sembiring mempertanyakan kenapa para penyelenggara hukum atau yang menjalankan Undang-undang tidak mau berpihak kepada rakyat yang taat kepada hukum, mencari kehidupan secara benar atau baik-baik yaitu memanfaatkan tanah yang di anugrahkan tuhan yang sudah 15 tahun lamanya untuk di kelola memenuhi kehidupan sosial ekonomi masyarakat, tentu tindakan penyelenggara hukum ini diduga seakan tidak mementingkan Rakyat.
Lebih anehnya lagi, di lokasi kelompok tani mekar jaya kelurahan Bhakti karya yang sudah 15 Tahun diduduki para petani mekar jaya, berlokasi Dusun Begulda ini juga ada pos penjagaan aparat keamanan namun tindakan pencurian dan perusakan terus berjalan seakan hukum sudah tidak lagi ada serta mereka kebal hukum, yang kerjanya merugikan masyarakat, kenapa para pencuri tanama rakyat, para perusak gubuk rakyat, para perusak tanaman dan posko penjagaan petani mekar jaya setelah di tangkap, kembali di bebaskan, ada apa ini?.
“Jika memang penyelenggara itu berpihak kepada rakyat, tegakkan hukum secara pasti bahkan semestinya pelaku yang telah ditangkap JS alias GJ tersebut di proses dan harus menjadi pintu masuk untuk menangkap para pelaku lainnya bukan dilepas sehingga dapat memberi epek jera, sehinga Kota Binjai berbudaya dan relejius yang kita cintai ini aman, tentram, kondusif dan damai,” ujar tokoh pemuda tersebut.
Sambung Zaini, ada beberapa hal yang harus diketahui. Dimana dalam masalah ini, para petani Mekar Jaya yang mana sudah bercocok tanam selama 15 tahun belakangan ini sangat terusik dengan adanya pihak provokasi alias pihak ketiga yang ingin mendongkar popularitas pribadinya alias kepentingan politiknya dengan menjanjikan merebut lahan petani mekar jaya dengan dalih diduga iming-iming dapat lahan kepada pihak yang pastinya membuat Binjai tidak kondusif.
” Untuk pihak ketiga yang ingin merebut lahan kelompok tani mekar jaya bertobatlah, jangan mengambil lahan yang sudah ada tuannya. Jika posisi kalian di posisi mekar jaya apa yang harus kalian lakukan pastinya mempertahankan hak kalian. Untuk pelaku JS alias GJ, sangat kita sayangkan, baru ditangkat sudah dikembalikan dengan dalih tahanan luar. Kami sangat kecewa, kenapa pelaku JS alias GJ dikembalikan kerumahnya. Yang mana sudah jelas kasus ini adalah kasus Nasional. Yang mana pelaku sudah membuat Binjai tidak kondusif khususnya bagi para petani mekar jaya, kenapa ada apa ini?. Kenapa kasus ini tidak dikembangkan siapa dalang intelektualnya dan siapa dalang dibalik ini semua agar Rakyat tahu asal muasal kerusuhan ini,” tambah zaini lagi.
Jika memang penegak hukum benar-benar dapat melaksanakan tufoksinya dengan baik, saya yakin Binjai akan kondusif, aman dan sejahtra Binjai Berbudaya. Tetapi kedepannya jika ada keberpihakan dengan pihak lainnya Rakyat akan turun ke Jalan meminta kepada Kapolri agar menindaklanjuti hal tersebut.
” Jika pihak penyelenggara tidak berpihak kepada Rakyat dengan hal ini. Saya berjanji akan pimpin langsung ke Jalan untuk berorasi menyuarakan keluhan Masyarakat Kelompok Tani Mekar Jaya, Kelurahan Bhakti Karya, Kecamatan Binjai Selatan, Provinsi Sumatra Utara, untuk berorasi agar pihak petani mekar jaya yang legalitasnya sudah 15 tahun berbentuk koprasi ini meminta keadilan kepada Pak Presiden dan Pak Kapolri, karena kita lahir dari Rakyat. Semuanya lahir dari Rakyat saya akan tetap dalam barisan depan untuk Rakyat khususnya untuk petani mekar jaya,” cetus Abdin Zaini Sembiring.
Sementara itu, pihak Polres Binjai melalui Kasi Humas saat dikonfirmasi Via WA pribadinya prihal ditangguhkannya terduga penyerangan petani mekar jaya Inisial JS alais GJ mengatakan bahwa proses hukum tetap berjalan.
” Gaklah Bang, lagi diproses dia,” terang Kasi Humas IPTU Junaidi kepada Wartawan Via WA pribadinya beberapa waktu yang lalu. (TIM)