Jakarta, harian24news.id-Program Magister dan Doktor Administrasi Publik Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) menggelar Seminar Nasional di Kampus I Jakarta dengan tema “Kebijakan dan Strategi Pembangunan Berkelanjutan Menuju Indonesia Emas 2045.” Seminar ini mempertemukan pakar dan praktisi untuk merumuskan arah pembangunan, membuka ruang dialog tentang tantangan sekaligus peluang menuju Indonesia Emas.
Dalam sambutannya, Rektor Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama), Dr. H. Muhammad Saifulloh, M.Si, menyoroti pentingnya inovasi digital. Ia menegaskan bahwa media digital merupakan inovasi disruptif yang dapat memicu keresahan publik jika tidak diantisipasi melalui kebijakan matang. Beliau mencontohkan Pemerintah Tiongkok yang memanfaatkan platform seperti TikTok sebagai jalur distribusi perekonomian dan mendorong perlunya kurikulum pendidikan yang adaptif terhadap perkembangan media digital.
Sementara itu, Guru Besar FIA UI, Prof. Dr. Martani Huseini, MBA, memaparkan delapan kriteria utama Indonesia Emas 2045, meliputi pengembangan manusia dan penguasaan IPTEK, pembangunan ekonomi berkelanjutan, keadilan dan pemerataan, ketahanan energi dan pangan, infrastruktur berkualitas, keberlanjutan lingkungan, sistem politik demokratis dan berdaulat, serta tata kelola pemerintahan inovatif dan stabil. Ia menekankan pentingnya memanfaatkan bonus demografi, menganalisis peluang dan risiko global, serta belajar dari pengalaman negara-negara maju seperti Singapura, Korea Selatan, dan Tiongkok.
Dekan FISIP Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama), Dr. H. Ryantori, S.Sos., M.Si, membahas perumusan kebijakan dalam perspektif internasional. Ia menjelaskan bahwa kebijakan publik harus melalui tahapan identifikasi masalah, analisis alternatif, pengambilan keputusan berbasis bukti, dan kolaborasi multi-pemangku kepentingan. Menurutnya, perspektif rasional, politis, kelembagaan, budaya, nilai kemanusiaan dan lingkungan, serta faktor sosial perlu dipertimbangkan untuk menghasilkan kebijakan yang efektif dan inklusif.
Seminar ini menghasilkan sejumlah rekomendasi penting, di antaranya transformasi tata kelola publik berbasis digital, hilirisasi industri strategis, penguatan ekonomi hijau dan biru, serta pengembangan sumber daya manusia unggul berbasis riset dan inovasi. Dengan kebijakan dan strategi yang tepat, Indonesia diyakini siap menjadi negara maju dan berdaya saing tinggi pada 2045.
Kegiatan ini diikuti dengan antusias oleh mahasiswa baru Program Magister dan Doktor Administrasi Publik, yang menyambut seminar tersebut sebagai ajang menambah wawasan serta memperluas perspektif dalam bidang kebijakan publik dan pembangunan berkelanjutan. (**)